Program Sunat Yatim dan Dhuafa, KidZunat “Lumpuhkan” Perlawanan M Rahmani

“Sudah dua kali hendak disunat waktu ada sunatan massal, selalu gagal. Rahmani kalau dengar kata sunat dan suntik, langsung ngamuk dan nangis”

Silahkan Bagikan / Share :
Pambakal Manduin, Rabaniah dan Ketua KS2 Tabalong, Erlina Effendi Ilas bersama M Rahmadi beserta orang tuanya (foto: TABIRkota/ist)

Muhammad Hatta (44) warga Sungai Buluh, Kecamatan Kalua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) girang tiada kira. Anak pertamanya, Muhammad Rahmani yang sudah berusia 11 tahun, berhasil “dilumpuhkan” dan disunat oleh tim KidZunat.

Program sunat gratis untuk yatim dan dhuafa kolaborasi KidZunat beralamat di Kompleks Flambon, Pembataan, Tanjung, berhasil  mematahkan rekor M Rahmani yang sudah dua kali gagal dalam sunatan massal.

Dibantu Ketua KS2 Tabalong, Erlina Effendi Ilas dan Pambakal (Kepala Desa) Manduin, Rabaniah yang mengantar jemput warga Sungai Buluh tersebut, membuat Rahmani dengan suka rela pasrah untuk disunat.

“Sudah dua kali hendak disunat waktu ada sunatan massal, selalu gagal. Rahmani kalau dengar kata sunat dan suntik, langsung ngamuk dan nangis. Alhamdulillah hari ini berhasil,” ujar Muhammad Hatta dengan logat Kalua yang kental.

Setelah dua kali gagal, akhirnya M Rahmani berhasil disunat (foto: TABIRkota/ist)

Muhammad Hatta berulang kali mengucapkan terima kasih kepada dr Kiki, owner KidZunat dan Ketua KS2 Tabalong serta Pambakal Manduin.

Kendati Hatta dan anaknya M Rahmani bukan warga Manduin, Pambakal Rabaniah rela menjemput ke Sungai Buluh yang terpaut beberapa kilo meter dari desanya. 

Jiwa kerelawanannya yang tergabung dalam WhatApp group bersama KS2, membuatnya aktif membantu siapapun yang membutuhkan, karena memang kerelawanan tak pernah disekat oleh batas administratif.

Ketua KS2 Tabalong, Erlina Effendi Ilas mengatakan, KidZunat adalah salah satu mitra kolaborasi kemanusiaan yang konsisten membantu keterbatasan biaya sunat yatim dan dhuafa.  Kalau dikalkulasi mungkin sudah ratusan anak yang disunat oleh KidZunat.

“Ownernya punya jiwa yang tulus pada anak anak dhuafa dan yatim. Kalau bayar, jutaan, tapi ini cuma-cuma dari KidZunat,” katanya.

Rumah Sunad KidZunat Dokter Kiki yang menangani Rahmani dilakukan oleh dr Dwi. KidZunat dikelola sangat profesional oleh tenaga ahli dengan pendekatan sunat yang mutakhir seperti fine sealer.

Metode sunat fine sealer selain pengerjaanya cepat namun hasilnya jauh lebih baik. Hal terpenting adalah, tidak berasa sakit, tidak berjahid dan langsung dapat menggunakan celana.

“Di tempat saya ini ada beberapa metode sunat, diantaranya adalah metode fine sealer, sunat tanpa jahit namun hasilnya jauh lebih rapih,” kata dokter Kiki.

Sunat dengan metode tersebut cukup mahal dibanding dengan metode konvensional namun memiliki keunggulan, selain lebih rapih juga lebih cepat. (ra/rls)

Silahkan Bagikan / Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Atasi Kelangkaan Air, Polres Banjarbaru Bangun Tiga Sumur Bor di Tiga Kecamatan

Jum Sep 1 , 2023
"Pembangunan sumur bor akan ditambah berdasarkan permintaan warga dan saat ini sudah dipetakan tiga titik yang akan dikerjakan masing-masing Polsek"

You May Like