
BANJARBARU (TABIRkota) – Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), HM Aditya Mufti Arifin mempertanyakan mana data yang benar antara hasil lapangan yang dihimpun mandiri dengan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) terkait angka stunting di Banjarbaru.
Menurut HM Aditya Mufti Arifin, angka stunting di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) telah turun menjadi 13 persen.
“Angka 13 persen tersebut didapatkan dari data yang dihimpun mandiri,” ujarnya di Banjarbaru, ibu kota Kalsel, Selasa (29/8).
Berdasarkan data secara nama, alamat dan lokasi yang dilaksanakan di lapangan, katanya, stunting di Banjarbaru ada di angka 13,03 persen.
“Data tersebut, terdapat perbedaan dengan hasil SSGI yang menyebutkan angka stunting di Banjarbaru berada di angka 18 persen,” katanya.
Atas perbedaan tersebut, tambahnya, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru telah mempertanyakan keabsahan data SSGI.
“Dalam rapat bersama Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI beberapa waktu yang lalu, sudah kita sampaikan mana data yang benar,” tambahnya.
Pemko Banjarbaru juga meminta data dari SSGI namun sampai saat ini belum didapatkan.
Data mandiri dari Pemko Banjarbaru sendiri, diambil berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di lapangan. (dev/ra)