
BANJARBARU (TABIRkota) – Kualitas udara di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami penurunan sebagai dampak terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dibeberapa wilayah Kecamatan Liang Anggang dan Landasan Ulin.
Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Hukum dan Pengendalian, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarbaru, Shanty Eka Septiani mengatakan, penurunan kualitas udara terindikasi memang disebabkan Karhutla.
“Dibandingkan periode Juni-Juli yang dengan kondisi mutu Baik, pada Agustus ini kondisi mutu udara menjadi Sedang,” katanya di Banjarbaru, ibu kota Kalsel, Rabu (23/8).

Menurutnya, hal tersebut dibuktikan dengan adanya parameter kritis NO2, HC dan PM 2,5 yang dapat dilihat kondisi fisiknya berupa kabut asap.
“Parameter kritis itu diketahui berdasarkan data Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kota Banjarbaru di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Al Munawarrah, per 21 Agustus 2023 dalam radius 5 kilometer,” ujarnya.
Ia menambahkan, kabut asap yang melanda Kota Banjarbaru terjadi pada rentang waktu antara pukul 06.30 hingga 08.30 Wita.
“Kepada masyarakat disarankan agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas dan sebaiknya selalu menggunakan masker,” tambahnya.
Berbagai masalah kesehatan bisa saja muncul sebagai dampak dari kabut asap yang melanda dalam beberapa minggu terakhir. (dev/ra)