
BANJARMASIN (TABIRkota) – Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) masih melakukan pengkajian terhadap temuan benda diduga meriam kuno di lokasi galian pembangunan Langgar Al Hinduan.
Kepala Bidang Kebudayaan, Disbudporapar Banjarmasin, Zulfaizal Putera mengatakan, pihaknya masih melakukan penggalian disekitar lokasi penemuan diduga meriam kuno.
“Nantinya lokasi pembongkaran Langgar Al Hinduan akan disterilkan,” katanya saat ditemui di lokasi pembangunan Langgar Al Hindun, Jalan Kapten Piere Tendean, Kampung Gedang, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Jum’at (18/8).
Pihak Disbudporapar, ujarnya, akan melakukan penggalian lagi sedalam satu meter.
“Dugaan sementara, benda temuan itu adalah dudukan meriam atau sambungan pipa air. Kalau dudukan meriam, pasti ada meriamnya karena itu kita akan gali lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Antropolog dari ULM Banjarmasin, Mansyur mengatakan, Langgar Al Hinduan memang dikenal sebagai situs bersejarah, yaitu pernah menjadi tempat Muktamar NU.
“Langgar Al Hinduan berusia 108 tahun jadi memang memungkinkan terdapat peninggalan bersejarah di lokasi tersebut,” katanya.
Namun, ujarnya, bila dilihat dari bentuk fisik benda tersebut, sepertinya bukan sebuah meriam.
“Kami belum bisa memastikan sepenuhnya apakah benda itu benar-benar meriam atau hanya sambungan pipa air,” ujarnya.
Dalam hal ini, tambahnya, terdapat tiga kemungkinan, yaitu pipa air, dudukan meriam atau sisa kapal uap.
“Tapi kalau sisa kapal uap, kemungkinannya kecil karena jalur kapal besar hampir tidak melewati rute antara Sungai Miai dan benteng Tatas,” tambahnya.
Kemungkinan bahwa benda temuan itu merupakan dudukan meriam, dirasa lebih masuk akal karena lokasinya berdekatan dengan benteng Tatas. (ra)