
TANJUNG (TABIRKota) – Jagal Ganteng Syariah (JGS) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), telah melaksanakan pemotongan sebanyak 348 hewan kurban pada perayaan Idul Adha 1444 Hijriyah lalu.
Komandan Khadimul Majelis Nurul Anwar, Fahmi Anshari mengatakan, besarnya jumlah hewan kurban yang dipotong oleh JGS menandakan tingginya kesadaran masyarakat pada ketentuan syariat sesuai sunnah dalam tata cara penyembelihan.
“Momen Idul Adha 1444 H, JGS terus melakukan syiar islam kepada masyarakat melalui pemotongan 348 hewan kurban tersebut,” ujarnya, di Tanjung, Ibu Kota Tabalong, Selasa (4/7).
Menurutnya, selama ini pihaknya banyak mendapat bimbingan dari Jagal Halal (Jalal) Indonesia dibawah pimpinan Muhammad Yusrin.
“JGS dibentuk semata – mata untuk melakukan syiar dalam tata cara penyembelihan hewan kurban yang benar,” ujarnya.
Kini JGS Tabalong, tambahnya, sudah tersebar di Kalimantan Timur (Kaltim) bahkan Pulau Jawa.
“Hewan kurban beda dengan yang dijual di pasaran, jadi tidak asal sembelih, semua ada tata cara dan tuntunan syariatnya dalam ilmu fiqih, bahan terkait safety,” tambahnya.
Terpisah, Ketua Jalal Indonesia Kalsel, Muhammad Yusrin mengatakan, bahwa JGS dan Jalal telah membentuk sinergi tentang syiar sembelihan.
“Alhamdulillah syiar JGS dan Jalal Indonesia sudah mulai banyak merubah cara – cara sembelihan yang lebih Ihsan,” katanya.
Penjagal sangat ditekankan, agar menyiapkan mata pisau atau parang paling tajam dalam eksekusinya.
Saat menyembelih, penjagal diharapkan harus cepat hanya satu atau dua goresan golok saja, supaya hasil sembelih maksimal dan daging kurban yang tidak berbau. (Fer)