
BARABAI (TABIRkota) – Nanang dan Galuh merupakan duta budaya sekaligus agen perubahan dalam Upaya mengenalkan budaya daerah, ujar Bupati Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), H Aulia Oktafiandi.
Hal tersebut disampaikan H Aulia Oktafiandi saat memberi sambutan pada acara Grand Final Nanang Galuh (Naga) HST 2023 di Lapangan Dwi Warna, Barabai, Sabtu (17/6) malam.
“Duta budaya yang bisa membawa nama daerah dan bukan hanya sekedar gagah dan bungas (tampan atau cantik, red) saja, tapi memiliki kemampuan intelektual,” ujarnya.
Grand Final Naga HST 2023 dimeriahkan dengan penampilan seni Gamalan Banjar, Kuda Gipang dan Wayang Kulit Banjar sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBtb) asli daerah yang telah terdaftar di UNESCO dan Kemendikbudristek RI.
Para finalis Naga HST 2023 juga menampilkan tari kreasi yang berjudul Gamadi Prabayaksa Maha Patih atau perjalanan Patih Lambung Mangkurat berlayar dengan kapal Prabayaksa.
Bertindak sebagai penata tari pada tarian yang diiringi gamalan dari Sanggar Anak Pandawa tersebut, Galuh Nur Syifa Hayati, Nanang Muhammad Azhari dan Galuh Khalimatul Husna serta Dalang Upik sebagai penata musik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) HST, Muhammad Anhar mengatakan, pemilihan Naga HST 2023 kali ini melibatkan lima orang juri.
“Masing-masing Selamat Wahyudi selaku Juri Organisasi, Eka Meina Rahmawati, Juri Etika dan Muhammad Hidayatullah selaku Juri Public Speaking, Muhammad Ilham selaku Juri Kebudayaan dan Ahmad Fathoni selaku Juri Pengetahuan umum,” katanya.
Menurutnya, pihaknya sudah memprogramkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan atau dijalankan oleh Naga HST terpilih.
“Kita akan perkuat kapasitas mereka melalui pengembangan diri, pendalaman kebudayaan dan pelestariannya untuk mempersiapkan menghadapi ajang pemilihan tingkat Kalsel,” ujarnya.
Pada grand final tersebut, Muhammad Fikri Solihin terpilih sebagai Nanang dan Thalita Humaira sebagai Galuh HST 2023. (ra)