
BARABAI (TABIRKota) – Gabungan Pecinta Alam di Hulu Sungai menggelar kegiatan Napak Tilas Gua Kudahaya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan 17 Mei 1949.
Menurut Pembina Gabungan Anak Rimba Batang Alai Selatan (Garimbas), Nursiwan, kegiatan napak tilas dilaksanakan selama dua hari, dari 17 hingga 18 Mei.
“Napak tilas diikuti 46 peserta dari Garimbas, Orpala Linggis, KPA Green Jungle, Pahuluan Rescue, Vertical Rescue Indonesia (VRI) dan warga sekitar gua Kudahaya,” ujarnya saat dihubungi TABIRkota.com melalui WhatApp, Jum’at (19/5).

Hulu Sungai sendiri merupakan daerah hulu di Kalsel yang terdiri dari enam kabupaten, masing-masing Tapin, Hulu Sungai Selatan, HST, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong.
Daerah Hulu Sungai oleh orang Banjar biasa juga disebut Pahuluan atau Banua Anam, merujuk pada enam kabupaten yang dilingkupinya.
Nursiwan mengatakan, gua Kudahaya merupakan saksi sejarah perjuangan karena merupakan lokasi persembunyian para pejuang dalam mengatur strategi melawan kompeni Walanda (Belanda, red).
“Gua Kudahaya merupakan markas kelompok Gerakan Pemuda Indonesia Merdeka (Gerpindom) pimpinan Komandan Komando Umum, Abdurrahman Karim alias AR Haka dan Wakil Komando Umum, Abranie Sulaiman, yang akhirnya dijadikan pangkalan tentara ALRI Divisi IV,” katanya.
Melalui kegiatan napak tilas, tambahnya, diharapkan generasi muda dapat lebih mengenal sejarah perjuangan kemerdekaan di daerah.
“Generasi muda saat ini harus cinta dan kenal sejarah daerahnya, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya,” tambahnya.
Selain Napak Tilas, kegiatan tersebut juga diisi dengan upacara peringatan dan tabur bunga di Makam Pahlawan, Desa Birayang Surapati, Kecamatan BAS, sebagai bentuk ucapan rasa syukur dan terima kasih atas kemerdekaan yang dirasakan kini.
Gua Kudahaya tersebut satu kesatuan dengan jejak pertempuran Hambawang Pulasan yang menjadi penyulut bagi pertempuran-pertempuran lainnya di HST. (ra)