Luaskan Pemasaran UMKM Binaan, Adaro Kembangkan Digitalisasi Pemasaran

“UMKM di Tabalong secara intensif mendapat pendampingan, baik pelatihan maupun pendanaan melalui program CSR Adaro. Saat ini, bersama salah satu platform online shop besar di Indonesia, Adaro mulai mengarahkan pelaku UMKM untuk memasarkan produk secara digital”

Silahkan Bagikan / Share :
60 pelaku UMKM binaan Adaro di Tabalong diberikan pendampingan agar dapat memperluas pemasaran melalui sistem digital hingga mampu menjual produk ke luar daerah (foto: TABIRkota/adaro)

HARI JADI Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) turut mendatangkan berkah bagi Erina. Tak kurang dari 300 lembar kain batik Tabalong dengan perpaduan corak Langsat, Sasirangan dan ornamen khas Dayak, dipersiapkan untuk memenuhi pesanan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Bersama delapan anggotanya, Erina, Ketua Kelompok Pengrajin Sasirangan dan Batik Padang Panjang itu berjibaku dengan waktu, demi memenuhi pesanan.

“Kami juga menyiapkan 300 lembar kain untuk ditempatkan di Pusat Oleh-Oleh khas Tabalong (Pokta), sehingga yang tidak kebagian jatah pesanan Pemerintah Daerah (Pemda), dapat membeli di pusat oleh-oleh,” ujar Erina saat ditemui di beranda rumah yang sekaligus menjadi tempat produksi kelompoknya.

Kemampuan menghasilkan sasirangan dan batik, diperoleh Erina saat mengikuti pelatihan yang digelar pada 2019 lalu. Meski tak punya dasar terkait pengolahan kain Sasirangan dan batik, saat mengikuti pelatihan dasar itu, Erina mengaku ketertarikannya lantas menguat.

“Saya berpikir, kalau usai pelatihan lantas didiamkan saja, kan sayang. Mulailah saya membuat produksi kecil-kecilan dengan menghimpun teman-teman peserta pelatihan. Awalnya, sekitar 20 orang,” Erlina bercerita.

Untuk pemasaran, saat itu masih mengandalkan informasi dari mulut ke mulut dan memenuhi permintaan dari lingkungan terdekat.

Seiring waktu, karena pasang surut usaha, jumlah anggota berkurang hingga akhirnya kini hanya delapan orang mampu bertahan.

Kala pandemi menghantam, ujar Erina, produksi mengalami sedikit penurunan, namun ia bersama kelompoknya bisa bertahan dengan meluaskan jejaring pemasaran melalui media sosial.

“Pandemi sangat berdampak, tapi kita berupaya tetap bertahan melalui perluasan pasar dan pengembangan motif,” ujarnya.

Dihantam badai saat pandemi juga dialami pemilik usaha kerajinan aksesories perempuan, Rumah Produksi Syaber, Ayu Firti Wantira di Mabu’un.

Sebelum terjun ke dunia kerajinan aksesories, Ayu Fitri sempat menekuni pembuatan fashion muslimah, seperti kerudung dan busana. Saat itu, sebelum pandemi.

“Usaha fashion itu mulai berkembang. Namun disaat pandemi, penjualan sangat sepi, padahal waktu itu kami sudah stok bahan baku dengan modal yang cukup besar,” Ayu Fitri mengenang kala itu.

Penjualan yang sepi, barang tidak terjual dan menumpuk, akhirnya membuat usaha fashion muslimah Ayu Fitri merugi.

Bangkit dari keterpurukan, Ayu Fitri banting stir. Ia mencoba peruntungan memproduksi aksesories dan hiasan dinding. Dari jalan itu, ia mulai bersentuhan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Adaro Indonesia. Jalan yang menuntunnya mengikuti event Adaro Spektrapreneur, sebuah ajang seleksi bagi pelaku UMKM di Tabalong yang diinisiasi CSR Departement Adaro.

Pun demikian halnya dengan Erina. Kala badai pandemi, ia terjaring pantauan program CSR Adaro.

Para pelaku UMKM di Tabalong, secara intensif mendapat pendampingan, baik pelatihan maupun pendanaan melalui program CSR Adaro. Teranyar, mereka diarahkan untuk memasarkan produknya melalui kanal online dengan program kolaborasi Adaro bersama salah satu platform online shop besar di Indonesia.

Alhasil, perluasan pasar mulai mewujud. Baik Erina maupun Ayu Fitri mengakui, produk mereka tak hanya beredar di seputaran wilayah Tabalong, tapi merambah hingga provinsi lain di Indonesia.

”Alhamdulillah, produk kami sudah merambah hingga lintas provinsi seperti Samarinda, Balikpapan hingga Sulawesi,” berbinar Erina ketika bercerita.

Menyambut Era Digital

Hampir semua lini kini tak lepas dari sentuhan teknologi. Demikian pula halnya dalam bisnis jual beli, kini banyak mengandalkan perangkat digital dan interet.

Menurut pendamping Program Pemberdayaan UMKM dari CSR Department PT Adaro Indonesia, Muhammad Saputra, sejatinya manusia kini tak mungkin bisa menghindar dari sentuhan era digital.

”Karena itu, setelah berbagai program pemberdayaan kita luncurkan, mulai dari Adaro Spektra hingga UMKM Tangguh, kini Adaro mulai mengarahkan pelaku UMKM binaan menuju digitalisasi untuk memaksimalkan kemampuan olah produk dan pemasaran,” ujarnya.

Terhitung sejak Oktober lalu, PT Adaro Indonesia bekerja sama dengan salah satu platform online shop, berupaya memberikan ruang bagi para pelaku UMKM binaan untuk meluaskan sayap bisnis mereka.

Melalui program kerja sama tersebut, pelaku UMKM diminta untuk membagikan ilmunya kepada pelaku UMKM lainnya, hingga terbentuk jejaring yang saling membantu.

Untuk tahap awal, program yang diikuti 60 UMKM se-Tabalong tersebut dijadwalkan akan berakhir pada Desember.

“Antusiasme UMKM binaan kita sangat tinggi. Melalui program ini UMKM diberikan pendampingan bagaimana memaksimalkan platform toko online untuk berjualan,” kata Muhammad Saputra.

Melalui program tersebut, para pelaku UMKM kini tak lagi terbatas ruang dan waktu dalam hal pemasaran.

Program tersebut sekaligus memberikan solusi pada pelaku UMKM yang selama ini terkendala pemasaran.

Tantangan awal saat program itu diperkenalkan, ada pada pola pikir serta banyak yang tidak pernah menggunakan dan tidak tahu tentang aplikasi.

“Pada fase inilah mereka harus berjuang, karena dunia digital tidak bisa ditolak,” Muhammad Putra menegaskan.

Kedepan, Adaro menargetkan melakukan pemerataan program di enam kabupaten lainnya di wilayah operasional.

Apa yang dilakukan CSR Departement Adaro sejalan dengan misi perusahaan, yaitu peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar wilayah operasional tambang yang juga selaras dengan upaya pemerintah setempat. (ra/adv)

Silahkan Bagikan / Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Taman Satwa Jahri Saleh Tambah Koleksi Rusa Sambar dan Merak

Jum Nov 25 , 2022
"Sebelumnya, Taman Satwa Kebun Binatang Jahri Saleh pernah mengoleksi sepasang Rusa Sambar namun karena terdampak banjir saat banjir besar pada awal 2021 lalu rusa jantan mati"

You May Like