Japelidi dan MyAmerica Gelar Pelatihan Literasi Digital di Banjar dan Tanah Laut

“Pelatihan diadakan secara online, dan diikuti 59 siswa/siswi SMA Negeri Karang Intan, dan 47 siswa/siswi SMA Negeri 1 Bati Bati.”

Silahkan Bagikan / Share :

BANJAR (TABIRkota) – Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) bersama MyAmerica Surabaya, menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Empowering Eastern Indonesia Youth in Digital World” (Pemberdayaan Generasi Muda Indonesia Timur dalam Dunia Digital) di Kalimantan Selatan. 

Pelatihan Penguatan Literasi Digital ini diadakan pada 14 April 2022 di Karang Intan, Kabupaten Banjar, dan pada 16 April 2022 di Bati Bati, Kabupaten Tanah Laut. 

Pelatihan diadakan secara online, dan diikuti 59 siswa/siswi SMA Negeri Karang Intan, dan 47 siswa/siswi SMA Negeri 1 Bati Bati.

Ni Made Ras Amanda, koordinator kegiatan, mengatakan, pelatihan tersebut merupakan upaya penguatan literasi digital untuk kaum muda di kawasan Indonesia Timur.

“Kegiatan ini menyasar 500 anak muda berusia antara 15 hingga 19 tahun, termasuk diantaranya di Kalimantan Selatan”, kata Ni Made Ras Amanda, yang juga akademisi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Udayana Denpasar.

Novi Kurnia, Koordinator Nasional Japelidi sekaligus Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, menambahkan, “Media digital mempunyai banyak tantangan, termasuk keamanan yang kadang-kadang tidak terjaga dengan baik, serta budaya digital yang tidak elok.”

Oleh karena itu, pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan pembekalan dan lentera literasi digital bagi kawula muda di Kalimantan Selatan.

Untuk mewujudkan harapan itu, Japelidi telah merilis serangkaian publikasi, antara lain empat  modul cakap digital, 15 buku seri panduan literasi digital dengan beragam tema, satu buku hasil riset, sebuah artikel jurnal riset, dan satu buku dokumentasi mengenai kampanye melawan hoaks terkait Covid-19.

Sri Astuty, PIC Pelatihan Kalimantan Selatan mengungkapkan, kegiatan pelatihan tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan pada tahun 2021.

“Kegiatan pelatihan tahun lalu diadakan di lima provinsi di kawasan Indonesia Timur, termasuk Kalimantan Selatan”, ungkap Sri Astuty.

Tim Japelidi kemudian mengolah hasil pelatihan itu, dan menghasilkan sebuah modul berjudul “Lentera Literasi Digital Indonesia: Panduan Literasi Digital Kaum Muda Indonesia Timur.”

Pada pelatihan tahun ini, materi yang diberikan antara lain tentang cara agar cakap bermedia digital dan mengenal budaya bermedia digital. 

Untuk Kalimantan Selatan, pelatihan juga difokuskan pada dua materi utama, yaitu Etis Bermedia Digital dan Aman Bermedia Digital. 

Selanjutnya, para peserta pelatihan diharapkan dapat mengikuti kompetisi nasional dengan membuat video kreatif berisi konten dengan pilihan tema “Ayo Lawan Cyber Bullying dan Awasi Data Pribadimu”.

Bertindak sebagai fasilitator pada pelatihan literasi digital di SMA Negeri 1 Karang Intan adalah Siswantini Amihardja (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bina Nusantara), Rini Darmastuti (Dosen Public Relations Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga), Santi Indra Astuti (Dosen FIKOM Universitas Islam Bandung), serta Diyah Ayu (Dosen Jurnalistik Sekolah Tinggi Multimedia Yogyakarta). 

Adapun fasilitator pelatihan literasi digital di SMA Negeri 1 Bati Bati, terdiri dari Ardian Setio Utomo (Dosen Sekolah Tinggi Multimedia Yogyakarta), Gushevinalti (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu), Santi Indra Astuti (Dosen FIKOM Universitas Islam Bandung), serta Yanti Dwi Astuti (Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). 

Ahmad Hasan, peserta pelatihan dari Kabupaten Banjar, mengungkapkan, melalui kegiatan tersebut ia memperoleh wawasan dan pengetahuan mengenai cyber bullying dan penipuan online.

“Itu materi yang menarik. Kita sebagai kawula muda, ternyata memiliki peran penting untuk meningkatkan kemampuan literasi digital, yang kemudian bisa ditularkan untuk teman-teman dan keluarga”, ungkap Ahmad Hassan.

Afan Wahyuda, peserta lainnya, menuturkan, pelatihan tersebut memberinya pengetahuan tentang etika bermedia sosial, juga mengenai ancaman-ancaman yang mungkin timbul dari sosial media.

Sementara Angie Mizeur, Kepala Humas Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, mengatakan, pelatihan yang diselenggarakan oleh Japelidi dan MyAmerica Surabaya, mengajarkan peserta untuk memiliki keterampilan dalam mengevaluasi informasi online secara kritis.

Termasuk dalam menilai konten, memahami sumber, dan mencari adanya celah informasi yang salah dan hoaks.

“Ini dapat mengarahkan kita menjadi masyarakat yang lebih terinformasi, dan memiliki kemampuan menggunakan teknologi untuk menyetarakan akses terhadap informasi, dan menciptakan masyarakat sipil yang kuat”, tutur Angie Mizeur.(ra)

Silahkan Bagikan / Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

17 Jam Berjibaku dengan Puing, Basarnas dan Tim SAR Gabungan Berhasil Evakuasi Seluruh Korban Alfamart Ambruk di Gambut

Sel Apr 19 , 2022
"Hingga saat ini Basarnas Banjarmasin masih menyiagakan tim rescue di posko untuk sementara, dengan beberapa kemungkinan apabila nanti ada laporan atau informasi susulan dari masyarakat terkait insiden tersebut"

You May Like