
AMUNTAI (TABIRkota) – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) merespon cepat peristiwa Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) seorang manula yang tenggelam di Sungai Kayakah, Desa Padang Tanggul, Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, Al Amrad, informasi perihal KMM diperoleh Unit Siaga SAR Tabalong dari salah seorang anggota Komunitas Gabungan Emergency, Bunda Aqila.
“Informasi itu menyebutkan, telah terjadi KMM dengan korban seorang laki-laki berusia 80 tahun atas nama Sami (80) yang terjatuh dari perahu saat hendak pergi ke masjid, Jum’at (18/3) sekitar pukul 11.00 Wita,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TABIRkota.com, Jum’at (18/3) sekitar pukul 22.14 Wita.
Menurut keterangan saksi mata, korban sempat berteriak meminta tolong namun tak lama kemudian tenggelam dan tak muncul lagi.
Berdasarkan keterangan saksi tersebut, katanya, diduga korban tidak sanggup lagi berenang untuk meraih perahu dan menyelamatkan diri.
“Kita respon cepat dengan memerintahkan personil di Unit Siaga SAR Tabalong untuk berangkat menuju lokasi kejadian,” katanya.
Satu Tim Rescue beranggota lima orang diturunkan menggunakan sarana satu unit Rescue Car, Rubber Boat, GPS, alat komunikasi dan APD Covid 19.
Ia menambahkan, setiba di lokasi Tim Rescue Unit Siaga SAR Tabalong langsung berkoordinasi dengan Tim SAR Gabungan untuk melakukan pencarian.
“Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran kurang lebih 1 kilometer ke arah hilir namun hingga pukul 18.00 Wita korban belum ditemukan,” tambahnya.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD HSU dan Emergency Gabungan HSU dengan dibantu relawan dari Kabupaten Tabalong, Hulu Sungai Selatan (HSS) serta Hulu Sungai Tengah (HST) menghentikan operasi sementara dan akan dilanjutkan besok, Sabtu (19/3).
Menurut Koordinator Unit Siaga SAR Tabalong, Andi Surya Sinaga, pihaknya akan mengoptimalkan penyisiran yang dilakukan mulai Sabtu pagi besok.
“Penyisiran malam hari kurang efektif terutama untuk visibility sendiri sangat terbatas,” ujarnya.
Untuk rencana pada Sabtu besok, katanya, akan dibagi beberapa titik pantau untuk memudahkan Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran.
“Rencananya penyisiran akan dilakukan sejauh kurang lebih 2 kilometer,” katanya.
Selain itu, juga akan disiapkan satu posko utama dan tiga posko pantau dari pinggir sungai agar saat korban timbul ke permukaan dapat terpantau dengan mudah. (rls/RA)