KANDANGAN (TABIRkota) – Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama masyarakat di Desa Lungau, Kecamatan Kandangan, bergotong royong membangun kembali rumah warga terdampak banjir bandang yang terjadi pada Minggu (14/11) lalu.
Menurut Anggota Tagana HSS, Fathurahman, sebelumnya telah dilakukan pembongkaran terhadap rumah warga Lungau yang terdampak banjir.

“Kegiatan pembangunan dikerjakan untuk tiga rumah warga, dimulai dari rumah Supian di RT 03/02 di lokasi yang baru, karena lokasi yang lama sangat rawan banjir,” ujarnya di Kandangan, ibu kota HSS, Sabtu (11/12).
Ia mengatakan, gotong royong oleh Tagana bersama warga tersebut dilaksanakan berdasarkan surat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS tanggal 1 Desember 2021 tentang permohonan dukungan relawan.
“Dalam surat yang ditanda tangani Sekretaris Daerah (Sekda) HSS, H Muhammad Noor itu disebutkan, bahwa sehubungan dengan pembongkaran rumah warga yang akan direlokasi akibat banjir telah selesai, maka tahapan pembangunan rumah di lokasi yang baru dapat segera dilaksanakan,” katanya.
Kemudian, tambahnya, sesuai hasil rapat bersama pada 22 November di aula Rakat Mufakat, pembangunan dilaksanakan relawan dibantu unsur TNI/Polri dan warga setempat.
“Sedangkan untuk material bangunan disiapkan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Dispera KPLH) HSS,” tambahnya.
Atas kondisi tersebut, para relawan diminta untuk dikerahkan dalam pembangunan kembali rumah yang direlokasi.
Para relawan seperti dari Tagana, Kerukunan PMK/BPK dan BPBD, masing-masing akan membangun satu unit rumah yang pengerjaannya dimulai sejak 9 Desember.
Tanggul pembatas sungai Desa Lungau pada Minggu (14/11) lalu jebol akibat luapan sungai Amandit.
Kerusakan tanggul semakin parah hingga akhirnya Senin (15/11) sekitar pukul 10.00 Wita air yang mengalir semakin deras langsung menghantam dan merendam tiga rumah warga setempat yang posisinya berada dibawah bantaran sungai.
Sedikitnya empat keluarga menjadi korban pada musibah tersebut, masing-masing keluarga Supiani (31), Nurlina (56), Hamsan (23) dan Hamlan (29). (RA)