MUARA TEWEH (TABIRkota) – 17 desa dan beberapa kelurahan di lima kecamatan di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali terencam banjir dengan ketinggian air hingga 1,2 meter setelah beberapa hari diguyur hujan deras disertai petir.
Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barut, Hasnan mengatakan, ketinggian air bervariasi antara 50 centimeter hingga 1,2 meter.

“Berdasarkan pesan yang kami terima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan akan terus terjadi dalam beberapa hari ini sehingga masyarakat harus selalu waspada,” katanya di Muara Teweh, ibu kota Barut, Rabu (3/11).
Pantauan dilapangan, banjir merendam wilayah Kecamatan Lahei Barat, Lahei, Teweh Baru, Teweh Selatan dan Teweh Tengah yang merupakan kawasan perkotaan.
Air begitu cepat naik dan merendam kawasan perumahan padat penduduk seperti di Jalan Merak, Dahlia, Cempaka putih dan Panglima Batur di Muara Teweh.
Selain itu, air juga merendam wilayah Kelurahan Jingah dan Jambu, Kecamatan Teweh Baru, dimana ratusan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian antara 30 hingga 40 centimeter.
Arianto (55) warga Kelurahan Jambu mengatakan, air datang sejak Selasa (2/11) pagi dan terus meninggi.
“Saat ini air belum masuk rumah saya, masih beberapa centimeter, namun semua perabot sudah di evakuasi ke tempat yang aman di loteng,” katanya.
Menurutnya, hingga November ini terhitung sudah tiga kali mengalami kebanjiran dan yang terparah terjadi bulan lalu.
“Bila hujan terus turun, tidak menutup kemungkinan kali ini akan banjir parah seperti bulan lalu,” ujarnya.
Senada, seorang pedagang sembako di Jalan Dahlia, Muara Teweh, Ijum mengatakan, air naik dengan begitu cepat hingga mencapai satu meter.
“Sudah tiga kali banjir dan untuk antisipasi, kali ini barang dagangan kita letakkan ke tempat yang lebih tinggi dulu,” katanya.
Bila air terus naik, para pedagang nantinya terpaksa mengangkut dagangan mereka ke tempat yang aman menggunakan truk. (ban)